Jumat, 20 Desember 2013

[Berani Cerita #41] Buku Bekas

Dandi hampir tertidur di bawah pohon jambu di belakang sebuah sekolah dasar. Tampak wajahnya yang kelelahan setelah bekerja membantu orangtuanya di kebun. Samar ia mendengar suara ramai anak-anak sekolah yang telah diperbolehkan pulang.
    Matanya sayu, hatinya mengilu. Ingin sekali ia kembali punya banyak teman, dan bisa sekolah. Sedangkan dirinya sendiri, untuk makan saja susah apalagi untuk sekolahnya.
    "Ssstt! Dandi! Ini aku bawakan lagi buku bekasnya. Tapi ingat lho, harus kamu kembalikan lagi kepadaku karna ini buku dari gudang sekolah," seorang anak laki-laki dengan logat medok seumuran Dandi memberikan sebuah buku tipis pada Dandi.
    "Sudah dulu yo Dan, aku harus pulang," anak itu berbalik dan kembali berlari.
    "Terimakasih yo, Surya!" teriak Dandi senang.
    Dandi tersenyum dan menunduk menatap buku itu dengan penuh penasaran. Tertulis "Belajar Matematika" di sampul depannya ditambah gambar animasi anak-anak sedang menyusun balok-balok beragam bentuk.
    "Aku akan belajar matematika sekarang!" kata Dandi pada dirinya sendiri. Ia memeluk buku itu lalu bangkit meninggalkan tempat itu.

15 tahun kemudian...
    "Mas, Mas Surya!" suara bising peralatan pemotong kayu mengalahkan suara seorang wanita yang sedang menggendong anaknya.
    Surya menoleh dan membuka maskernya. Ia tersenyum. "Eh, ada apa bu?" tanyanya pada istrinya, masih dengan logat medok.
    "Ada orang yang nyariin kamu."
    Surya mengerutkan dahi. "Siapa?"
    "Tuh lihat saja di depan. Katanya sih sahabat lama."
    Surya mengangguk dan bangkit untuk menemui orang itu.
    Dari belakang, Surya seperti mengenali orang itu. Orang itu laki-laki, tampak sedang memegang sebuah buku. Ketika orang itu berbalik dan tersenyum, terjawablah sudah. Dandi telah berubah menjadi pemuda sukses yang merantau di Jakarta.
    Tanpa basa-basi lagi, dua sahabat yang sudah lama tidak bertemu itu bersalaman dan berpelukan menumpahkan seluruh kerinduan. Tak habis pikir Surya bahwa Dandi yang dulu tak bisa melanjutkan sekolahnya dari SD sampai SMP, hanya lulusan SMA, bisa menjadi seseorang yang hebat dan penting sekarang.
    Dandi tiba-tiba mengulurkan sebuah buku tipis yang sudah usang pada Surya. "Ini bukunya. Maaf lho ya, aku lupa menyimpannya dimana jadi baru ketemu dan kukembalikan sekarang. Terimakasih yo."
    Surya menerima buku itu dan melihatnya dengan saksama. Tampak judul buku, "Belajar Matematika" di sampul depannya dan gambar anak-anak sedang menyusun balok beragam bentuk. Dia lalu mendongak dan tersenyum. Tiba-tiba mereka teringat masa lalu dimana Surya selalu mengajarkan pelajaran-pelajaran yang ia pelajari di sekolah, giatnya Dandi belajar. Semua kebersamaan mereka yang tak akan terlupakan hingga mencapai kesuksesan masing-masing.

Jumlah kata: 382 kata

fanny.

Berani Cerita #41



Tidak ada komentar:

Posting Komentar