"Nih, hadiah sama penghargaan lo.. Lo tuh udah berkali-kali kabur tau nggak?!!" gerutu Siska lagi.
Findy masih diam. Kali ini dia menyipitkan mata karna sinar matahari sore. Kancing baju kemejanya sudah terbuka semua, memperlihatkan baju oblong bertuliskan "Bitch! I'm TIRED!!!". Siska merosotkan tubuhnya dan duduk di sebelah Findy. Siska memerhatikan Findy dengan seksama.
Tiba-tiba Findy mulai bicara dengan sangat datar. "Gue capek Sis.. gue capek jadi bahan permainan, gue capek jadi yang paling dibangga-banggakan, gue mau kayak anak remaja biasa.. kayak elo," kata Findy, masih tanpa memerhatikan Siska.
Siska menelan ludah. Walaupun datar, tanpa ekspresi, kalimat yang diucapkan Findy begitu menohok bagi Siska.
***
"Ada apa pak?" Findy masuk ke ruangan Pak Ramlan, kepseknya.
"Silakan duduk," kata Pak Ramlan. Mukanya bener-bener ditekuk, napasnya terdengar menggema di sepenjuru ruangan. Coba kalo malah "aroma" napasnya yang menggema atau menyebar, wehh bakal ada Gerakan Pemakaian Masker Nasional nih...
Findy duduk di kursi depan meja Pak Ramlan.
Pak Ramlan mendengus dan mengambil sesuatu dari laci mejanya. Dia mengeluarkan amplop putih dan menyodorkannya pada Findy. "Ini dari Yayasan."
Seketika wajah Findy berubah kaget dan takut. Dia menerka-nerka isi amplop itu. Apa uang? ah, tapi kan Findy bukan anak kekurangan, malah mayoritas anak di sini anak orang kaya semua.. dan Findy termasuk salah satunya. Apa surat pengeluarannya dari sekolah? Hiii, jangan deh. Tapi kan, bisa aja. Dengan alasan, Findy sering kabur kalau pengumuman pemenang olimpiade.. Tapi kan, Findy sering mengharumkan nama sekolah? Ah, isinya bisa apa aja, yang penting jangan berprasangka buruk dulu deh Fin!
Findy mengambil amplop itu dan mulai membukanya. Ternyata isinya adalah surat. Dengan jantung berdebar, Findy mulai membaca satu-persatu kata di sana. Beberapa saat kemudian, Findy terbelalak kaget. Kalimat itu membuatnya kaget setengah mati!
Dengan ini, Yayasan memberikan kewenangan beasiswa Sekolah di luar negeri kepada Ananda Findyani Alifya atas prestasi-prestasi yang diraih dan mengharumkan nama sekolah ke jenjang Internasional.
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, dengan itu, Keberuntungan akan datang sendiri menghampirimu...
Ć’anny-
Berani Cerita #18
Seketika wajah Findy berubah kaget dan takut. Dia menerka-nerka isi amplop itu. Apa uang? ah, tapi kan Findy bukan anak kekurangan, malah mayoritas anak di sini anak orang kaya semua.. dan Findy termasuk salah satunya. Apa surat pengeluarannya dari sekolah? Hiii, jangan deh. Tapi kan, bisa aja. Dengan alasan, Findy sering kabur kalau pengumuman pemenang olimpiade.. Tapi kan, Findy sering mengharumkan nama sekolah? Ah, isinya bisa apa aja, yang penting jangan berprasangka buruk dulu deh Fin!
Findy mengambil amplop itu dan mulai membukanya. Ternyata isinya adalah surat. Dengan jantung berdebar, Findy mulai membaca satu-persatu kata di sana. Beberapa saat kemudian, Findy terbelalak kaget. Kalimat itu membuatnya kaget setengah mati!
Dengan ini, Yayasan memberikan kewenangan beasiswa Sekolah di luar negeri kepada Ananda Findyani Alifya atas prestasi-prestasi yang diraih dan mengharumkan nama sekolah ke jenjang Internasional.
Bersyukurlah atas apa yang kamu miliki, dengan itu, Keberuntungan akan datang sendiri menghampirimu...
Ć’anny-
Berani Cerita #18

Fanny, tengkyu udah ikutan berani cerita ya. Sedikit koreksi, challenge kali ini judulnya harus : Tiket Keberuntungan, silakan diubah ya :)
BalasHapusEhm, aku udah buat kak.. jadi maksudnya, olimpiade yang dianggap bodoh sama tokoh utama itulah tiket keberuntungannya.. :) makasih koreksinya. aku juga baru sih kak ikutan Berani cerita :) jadi harap maklum ya..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSenangnya bila bisa berprestasi kek si Findy :)
BalasHapusTiket bukan dalam arti harfiah! Tapi keren! :-)
BalasHapusFindy adalah salah satu orang yang sulit bersyukur T.T
BalasHapus*menghakimi padahal belum kenal sama Findy*
Hehehe... Idenya bagus :')
Hai.. Salam kenal ya!
BalasHapusItu maksudnya, JUDUL POSTINGAN-nya HARUS 'TIKET KEBERUNTUNGAN'.
Masalah isi ceritanya si tiket dibuat tidak benar-benar tiket, itu terserah penulisnya. Seperti tulisan kamu. Tiketnya bukan secara harfiah.. :)
oh.. iya makasih sarannya, hehe, masih baru ikutan sih :)
BalasHapus